Kamis, 21 Juni 2012

Soal CPNS

Ayo latihan Soal-Soal CPNS

Materi PLPG SD

Bagi yang pengen taw materi PLPG SD download here...

METODE PEMBELAJARAN


METODE PEMBELAJARAN


Metode merupakan upaya untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Metode dapat pula diartikan sebagai cara yang digunakan untuk menyampaikan pelajaran.metode ini digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan. Strategi menunjuk pada sebuah perencanaan untuk mencapai sesuatu, sedangkan metode adalah cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan strategi. Dengan demikian suatu strategi dapat dilaksanakan dengan berbagai metode.
Berikut ini disajikan beberapa metode pembelajaran yang bisa digunakan untuk mengimpelementasikan strategi pembelajaran berikut kelebihan dan kekurangannya.
A.      Metode Ceramah
Metode ceramah adalah penuturan bahan pelajaran secara lisan. Metode ini senantiasa bagus bila pengunaannya betul-betul disiapkan dengan baik, didukung alat dan media serta memperhatikan batas-batas kemungkinan penggunannya. Metode ceramah merupakan metode yang sampai saat ini sering digunakan oleh setiap guru atau instruktur. Hal ini selain disebabkan oleh beberapa pertimbangan tertentu, juga adanya faktor kebiasaan baik dari guru atau pun siswa. Guru biasanya belum merasa puas manakala dalam proses pengelolaan pembelajaran tidak melakukan ceramah. Demikian juga dengan siswa, mereka akan belajar manakala ada guru yang memberikan materi pelajaran melalui ceramah, sehingga ada guru yang berceramah berarti ada proses belajar dan tidak ada guru berarti tidak ada belajar.
Metode pembelajaran Ceramah yang baik adalah metode pengajaran yang menggunakan lebih dari satu metode, yakni metode ceramah yang dikombinasikan dengan metode lainnya. Misalnya dengan tanya jawab , diskusi, ataupun latihan. Hal ini bertujuan agar tidak hanya guru yang aktif mengajar, melainkan juga siswa dapat aktif dalam pembelajaran. Ceramah model ini biasa disebut dengan ceramah bervariatif.
Ø  Kelebihan Metode Ceramah
·      Ceramah merupakan metode yang ’murah’ dan ’mudah’ untuk dilakukan. Murah dalam arti proses ceramah tidak memerlukan peralatan-peralatan yang lengkap, berbeda dengan metode yang lain seperti demonstrasi atau peragaan. Sedangkan mudah, memang ceramah hanya mengandalkan suara guru, dengan demikian tidak terlalu memerlukan persiapan yang rumit.
·      Ceramah dapat menyajikan materi pelajaran yang luas. Artinya, materi pelajaran yang banyak dapat dirangkum atau dijelaskan pokok-pokoknya oleh guru dalam waktu yang singkat.
·      Ceramah dapat memberikan pokok-pokok materi yang perlu ditonjolkan. Artinya, guru dapat mengatur pokok-pokok materi yang mana yang perlu ditekankan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai.
·      Melalui ceramah, guru dapat mengontrol keadaan kelas, oleh karena sepenuhnya kelas merupakan tanggung jawab guru yang memberikan ceramah.
·      Organisasi kelas dengan menggunakan ceramah dapat diatur menjadi lebih sederhana. Ceramah tidak memerlukan setting kelas yang beragam, atau tidak memerlukan persiapan-persiapan yang rumit. Asal siswa dapat menempati tempat duduk untuk mendengarkan guru, maka ceramah sudah dapat dilakukan.
Ø  Kelemahan Metode Ceramah
·      Materi yang dapat dikuasai siswa sebagai hasil dari ceramah akan terbatas pada apa yang dikuasai guru. Kelemahan ini memang kelemahan yang paling dominan, sebab apa yang diberikan guru adalah apa yang dikuasainya, sehingga apa yang dikuasai siswa pun akan tergantung pada apa yang dikuasai guru.
·      Ceramah yang tidak disertai dengan peragaan dapat mengakibatkan terjadinya verbalisme.
·      Guru yang kurang memiliki kemampuan bertutur yang baik, ceramah sering dianggap sebagai metode yang membosankan. Sering terjadi, walau pun secara fisik siswa ada di dalam kelas, namun secara mental siswa sama sekali tidak mengikuti jalannya proses pembelajaran; pikirannya melayang ke mana-mana, atau siswa mengantuk, oleh karena gaya bertutur guru tidak menarik.
·      Melalui ceramah, sangat sulit untuk mengetahui apakah seluruh siswa sudah mengerti apa yang dijelaskan atau belum. Walaupun ketika siswa diberi kesempatan untuk bertanya, dan tidak ada seorang pun yang bertanya, semua itu tidak menjamin siswa seluruhnya sudah paham.
Metode ceramah itu wajar dilakukan bila: (a) ingin mengajarkan topic baru, (b) tidak ada sumber bahan pelajaran pada siswa, (c) menghadapi sejumlah siswa yang cukup banyak.

B.       Metode Demonstrasi
Demonstrasi merupakan metode yang sangat efektif, sebab membantu siswa untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta atau data yang benar. Metode demonstrasi merupakan metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekadar tiruan. Sebagai metode penyajian, demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan secara lisan oleh guru. Walaupun dalam proses demonstrasi peran siswa hanya sekadar memerhatikan, akan tetapi demonstrasi dapat menyajikan bahan pelajaran lebih konkret. Dalam strategi pembelajaran, demonstrasi dapat digunakan untuk mendukung keberhasilan strategi pembelajaran ekspositori dan inkuiri.
Ø  Kelebihan Metode Demonstrasi
·      Melalui metode demonstrasi terjadinya verbalisme akan dapat dihindari, sebab siswa disuruh langsung memperhatikan bahan pelajaran yang dijelaskan.
·      Proses pembelajaran akan lebih menarik, sebab siswa tak hanya mendengar, tetapi juga melihat bahkan mengalami peristiwa yang terjadi.
·      Dengan cara mengamati secara langsung siswa akan memiliki kesempatan untuk membandingkan antara teori dan kenyataan. Dengan demikian siswa akan lebih meyakini kebenaran materi pembelajaran.
Ø  Kekurangan Metode Demonstrasi
·      Metode demonstrasi memerlukan persiapan yang lebih matang, sebab tanpa persiapan yang memadai demonstrasi bisa gagal sehingga dapat menyebabkan metode ini tidak efektif lagi. Bahkan sering terjadi untuk menghasilkan pertunjukan suatu proses tertentu, guru harus beberapa kali mencobanya terlebih dahulu, sehingga dapat memakan waktu yang banyak.
·      Demonstrasi memerlukan peralatan, bahan-bahan, dan tempat yang memadai yang berarti penggunaan metode ini memerlukan pembiayaan yang lebih mahal dibandingkan dengan ceramah.
·      Demonstrasi memerlukan kemampuan dan keterampilan guru yang khusus, sehingga guru dituntut untuk bekerja lebih profesional. Di samping itu demonstrasi juga memerlukan kemauan dan motivasi guru yang bagus untuk keberhasilan proses pembelajaran siswa.

C.      Metode Diskusi
Metode diskusi adalah metode pembelajaran yang menghadapkan siswa pada suatu permasalahan. Tujuan utama metode ini adalah untuk memecahkan suatu permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah dan memahami pengetahuan siswa, serta untuk membuat suatu keputusan (Killen, 1998). Karena itu, diskusi bukanlah debat yang bersifat mengadu argumentasi. Diskusi lebih bersifat bertukar pengalaman untuk menentukan keputusan tertentu secara bersama-sama. Selama ini banyak guru yang merasa keberatan untuk menggunakan metode diskusi dalam proses pembelajaran. Keberatan itu biasanya timbul dari asumsi: (1) diskusi merupakan metode yang sulit diprediksi hasilnya oleh karena interaksi antar siswa muncul secara spontan, sehingga hasil dan arah diskusi sulit ditentukan; (2) diskusi biasanya memerlukan waktu yang cukup panjang, padahal waktu pembelajaran di dalam kelas sangat terbatas, sehingga keterbatasan itu tidak mungkin dapat menghasilkan sesuatu secara tuntas. Sebenarnya hal ini tidak perlu dirisaukan oleh guru. Sebab, dengan perencanaan dan persiapan yang matang kejadian semacam itu bisa dihindari.
Terdapat bemacam-macam jenis diskusi yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran, antara lain :
1.    Diskusi Kelas
Diskusi kelas atau disebut juga diskusi kelompok adalah proses pemecahan masalah yang dilakukan oleh seluruh anggota kelas sebagai peserta diskusi. Prosedur yang digunakan dalam jenis diskusi ini adalah: (1) guru membagi tugas sebagai pelaksanaan diskusi, misalnya siapa yang akan menjadi moderator, siapa yang menjadi penulis; (2) sumber masalah (guru, siswa, atau ahli tertentu dari luar) memaparkan masalah yang harus dipecahkan selama 10-15 menit; (3) siswa diberi kesempatan untuk menanggapi permasalahan setelah mendaftar pada moderator; (4) sumber masalah memberi tanggapan; dan (5) moderator menyimpulkan hasil diskusi.
2.    Diskusi Kelompok Kecil
Diskusi kelompok kecil dilakukan dengan membagi siswa dalam kelompok- kelompok. Jumlah anggota kelompok antara 3-5 orang. Pelaksanaannya dimulai dengan guru menyajikan permasalahan secara umum, kemudian masalah tersebut dibagi-bagi ke dalam submasalah yang harus dipecahkan oleh setiap kelompok kecil. Selesai diskusi dalam kelompok kecil, ketua kelompok menyajikan hasil diskusinya.
3.    Simposium
Simposium adalah metode mengajar dengan membahas suatu persoalan dipandang dari berbagai sudut pandang berdasarkan keahlian. Simposium dilakukan untuk memberikan wawasan yang luas kepada siswa. Setelah para penyaji memberikan pandangannya tentang masalah yang dibahas, maka symposium diakhiri dengan pembacaan kesimpulan hasil kerja tim perumus yang
telah ditentukan sebelumnya.
4.    Diskusi Panel
Diskusi panel adalah pembahasan suatu masalah yang dilakukan oleh beberapa orang panelis yang biasanya terdiri dari 4-5 orang di hadapan audiens. Diskusi panel berbeda dengan jenis diskusi lainnya. Dalam diskusi panel audiens tidak terlibat secara langsung, tetapi berperan hanya sekadar peninjau para panelis yang sedang melaksanakan diskusi. Oleh sebab itu, agar diskusi panel efektif perlu digabungkan dengan metode lain, misalnya dengan metode penugasan. Siswa disuruh untuk merumuskan hasil pembahasan dalam diskusi.
5.    Curah Pendapat (Brainstorming)
Metode curah pendapat adalah suatu bentuk diskusi dalam rangka menghimpun gagasan, pendapat, informasi, pengetahuan, pengalaman, dari semua peserta. Berbeda dengan diskusi, dimana gagasan dari seseorang dapat ditanggapi (didukung, dilengkapi, dikurangi, atau tidak disepakati) oleh peserta lain, pada penggunaan metode curah pendapat pendapat orang lain tidak untuk ditanggapi. Tujuan curah pendapat adalah untuk membuat kompilasi (kumpulan) pendapat, informasi, pengalaman semua peserta yang sama atau berbeda. Hasilnya kemudian dijadikan peta informasi, peta pengalaman, atau peta gagasan (mindmap) untuk menjadi pembelajaran bersama.
Ø  Kelebihan Metode Diskusi
·      Metode diskusi dapat merangsang siswa untuk lebih kreatif, khususnya dalam memberikan gagasan dan ide-ide.
·      Dapat melatih untuk membiasakan diri bertukar pikiran dalam mengatasi setiap permasalahan.
·      Dapat melatih siswa untuk dapat mengemukakan pendapat atau gagasan secara verbal. Di samping itu, diskusi juga bisa melatih siswa untuk menghargai pendapat orang lain.
Ø  Kekurangan Metode Diskusi
·      Sering terjadi pembicaraan dalam diskusi dikuasai oleh 2 atau 3 orang siswa yang memiliki keterampilan berbicara.
·      Kadang-kadang pembahasan dalam diskusi meluas, sehingga kesimpulan menjadi kabur.
·      Memerlukan waktu yang cukup panjang, yang kadang-kadang tidak sesuai dengan yang direncanakan.
·      Dalam diskusi sering terjadi perbedaan pendapat yang bersifat emosional yang tidak terkontrol. Akibatnya, kadang-kadang ada pihak yang merasa tersinggung, sehingga dapat mengganggu iklim pembelajaran

D.      Metode Simulasi
Simulasi berasal dari kata simulate yang artinya berpura-pura atau berbuat seakan-akan. Sebagai metode mengajar, simulasi dapat diartikan cara penyajian pengalaman belajar dengan menggunakan situasi tiruan untuk memahami tentang konsep, prinsip, atau keterampilan tertentu. Simulasi dapat digunakan sebagai metode mengajar dengan asumsi tidak semua proses pembelajaran dapat dilakukan secara langsung pada objek yang sebenarnya. Gladiresik merupakan salah satu contoh simulasi, yakni memperagakan proses terjadinya suatu upacara tertentu sebagai latihan untuk upacara sebenarnya supaya tidak gagal dalam waktunya nanti. Demikian juga untuk mengembangkan pemahaman dan penghayatan terhadap suatu peristiwa, penggunaan simulasi akan sangat bermanfaat.
Simulasi terdiri dari beberapa jenis, di antaranya:
1.    Sosiodrama
Sosiodrama adalah metode pembelajaran bermain peran untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan fenomena sosial, permasalahan yang menyangkut hubungan antara manusia seperti masalah kenakalan remaja, narkoba, gambaran keluarga yang otoriter, dan lain sebagainya. Sosiodrama digunakan untuk memberikan pemahaman dan penghayatan akan masalah-masalah sosial serta mengembangkan kemampuan siswa untuk memecahkannya.
2.    Psikodrama
Psikodrama adalah metode pembelajaran dengan bermain peran yang bertitik tolak dari permasalahan-permasalahan psikologis. Psikodrama biasanya digunakan untuk terapi, yaitu agar siswa memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang dirinya, menemukan konsep diri, menyatakan reaksi terhadap tekanan-tekanan yang dialaminya.
3.    Role Playing
Role playing atau bermain peran adalah metode pembelajaran sebagai bagian dari simulasi yang diarahkan untuk mengkreasi peristiwa sejarah, mengkreasi peristiwa-peristiwa aktual, atau kejadian-kejadian yang mungkin muncul pada masa mendatang. Topik yang dapat diangkat untuk role playing misalnya memainkan peran sebagai juru kampanye suatu partai atau gambaran keadaan yang mungkin muncul pada abad teknologi informasi.
4.    Peer Teaching
Peer teaching merupakan latihan mengajar yang dilakukan oleh siswa kepada teman-teman calon guru. Selain itu peer teaching merupakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan seorang siswa kepada siswa lainnya dan salah satu siswa itu lebih memahami materi pembelajaran.
5.    Simulasi Game
Simulasi game merupakan bermain peranan, para siswa berkompetisi untuk mencapai tujuan tertentu melalui permainan dengan mematuhi peraturan yang ditentukan.
Ø  Kelebihan Metode Simulasi
·      Simulasi dapat dijadikan sebagai bekal bagi siswa dalam menghadapi situasi yang sebenarnya kelak, baik dalam kehidupan keluarga, masyarakat, maupun menghadapi dunia kerja.
·      Simulasi dapat mengembangkan kreativitas siswa, karena melalui simulasi siswa diberi kesempatan untuk memainkan peranan sesuai dengan topic yang disimulasikan.
·      Simulasi dapat memupuk keberanian dan percaya diri siswa.
·      Memperkaya pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperlukan dalam menghadapi berbagai situasi sosial yang problematis.
·      Simulasi dapat meningkatkan gairah siswa dalam proses permbelajaran.
Ø  Kekurangan Metode Simulasi
·      Pengalaman yang diperoleh melalui simulasi tidak selalu tepat dan sesuai dengan kenyataan di lapangan.
·      Pengelolaan yang kurang baik, sering simulasi dijadikan sebagai alat hiburan, sehingga tujuan pembelajaran menjadi terabaikan.
·      Faktor psikologis seperti rasa malu dan takut sering memengaruhi siswa dalam melakukan simulasi.

E.       Metode Pemberian Tugas atau Resitasi
Metode tugas dan resitasi tidak sama dengan pekerjaan rumah, tetapi lebih luas dari itu. Tugas dan resitasi merangsang anak untuk aktif belajar baik secara individu atau kelompok. Tugas dan resitasi bisa dilaksanakan di rumah, di sekolah, di perpustakaan dan tempat lainnya. Jenis-jenis tugas sangat banyak tergantung pada tujuan yang akan dicapai, seperti tugas meneliti, menyusun laporan, dan tugas di laboratorium
Ø  Kelebihan Metode Pemberian Tugas atau Resitasi
·      Pengetahuan yang diperoleh peserta didik dari hasil belajar sendiri akan dapat diingat lebih lama
·      Peserta didik memiliki peluang untuk meningkatkan keberanian, inisiatif, bertanggung jawab dan mandiri.
Ø  Kekurangan Metode Pemberian Tugas atau Resitasi
·      Kadang kala peserta didik melakukan penipuan yakni peserta didik hanya meniru hasil pekerjaan orang lain tanpa mau bersusah payah mengerjakan sendiri
·      Kadang kala tugas dikerjakan oleh orang lain tanpa pengawasan.
·      Sukar memberikan tugas yang memenuhi perbedaan individual.
·      Kadang siswa kurang memahami tugas yang diberikan guru
·      Membutuhkan waktu relative lama

F.       Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab adalah metode mengajar yang memungkinkan terjadinya komunikasi langsung yang bersifat two way traffic sebab pada saat yang sama terjadi dialog antara guru dan siswa. Guru bertanya siswa menjawab atau siswa bertanya guru menjawab. Dalam komunikasi ini terlihat adanya hubungan timbal balik secara langsung antara guru.
Ø  Kelebihan Metode Tanya jawab
·      Siswa lebih aktif karena siswa tidak hanya sekedar mendengarkan
·      Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya, sehingga guru mengetahui hal-hal yang belum dimengerti oleh peserta didik
·      Untuk mengetahui sampai sejauh mana materi pelajaran yang telah dikuasai oleh siswa.
Ø  Kekurangan Metode Tanya jawab
·      Membutuhkan waktu yang lebih banyak
·      Kadang pembicaraan menyimpang dan pokok persoalan bila dalam mengajukan pertanyaaan, peserta didik menyinggung hal-hal lain walaupun masih ada hubungannya dengan pokok bahasan yang dibicarakan. Dalam hal ini sering tidak terkendali dan menimbulkan masalah baru.

G.      Metode Kerja Kelompok
Metode kerja kelompok atau bekerja dalam situasi kelompok mengandung pengertian bahwa siswa dalam satu kelas dipandang sebagai satu kesatuan (kelompok) tersendiri ataupun dibagi atas kelompok-kelompok kecil (sub sub kelompok). Mereka bekerja sama dalam memecahkan masalah atau melaksanakan tugas.
Ø  Kelebihan Metode Kerja Kelompok
·      Membiasakan siswa bekerja sama, musyawarah dan bertanggung jawab.
·      Menimbulkan kompetisi yang sehat antar kelompok, sehingga membangkitkan kemauan belajar yang sungguh-sungguh.
·      Guru dipermudah tugasnya karena tugas kerja kelompok cukup disampaikan kepada para ketua kelompok.
·      Ketua kelompok dilatih menjadi pemimpin yang bertanggung jawab, dan anggotanya dibiasakan patuh pada aturan yang ada.
Ø  Kekurangan Metode Kerja Kelompok
·      Sulit membentuk kelompok yang homogen baik dari segi minat, bakat, prestasi maupun intelegensi.
·      Pemimpin kelompok sering sukar untuk memberikan pengertian kepada anggota, menjelaskan, dan pembagian kerja.
·      Anggota kadang-kadang tidak mematuhi tugas-tugas yang diberikan oleh pemimpin kelompok.
·      Dalam menyelesaikan tugas, sering menyimpang dari rencana karena kurang control dari pemimpin kelompok atau guru.
·      Sulit membuat tugas yang sama sulit dan luasnya terutama bagi kerja kelompok yang komplementer.

H.      Metode Problem Solving
Metode problem solving (metode pemecahan masalah) bukan hanya sekedar metode mengajar tetapi juga merupakan suatu metode berpikir, sebab dalam problem solving dapat menggunakan metode-metode lainnya dimulai dengan mencari data sampai kepada menarik kesimpulan. Metode problem solving merupakan metode yang merangsang berfikir dan menggunakan wawasan tanpa melihat kualitas pendapat yang disampaikan olehsiswa. Seorang guru harus pandai-pandai merangsang siswanya untuk mencoba mengeluarkan pendapatnya.
Ø  Kelebihan Metode Problem Solving
·      Masing-masing siswa diberi kesempatan yang sama dalam mengeluarkan pendapatnya sehingga para siswa merasa lebih dihargai dan yang nantinya akan menumbuhkan rasa percaya diri
·      Para siswa akan diajak untuk lebih menghargai orang lain
·      Untuk membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan lisannya
Ø  Kekurangan Metode Problem Solving
·      Karena tidak melihat kualitas pendapat yang disampaikan terkadang penguasaan materi sering diabaikan
·      Metode ini sering kali menyulitkan mereka yang sungkan mengutarakan pendapat secara lisan

I.         Metode Latihan (Drill)
Metode latihan merupakan metode mengajar dimana siswa melaksanakan kegiatan latihan agar siswa memiliki ketegasan atau ketrampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari. Mengingat latihan ini kurang mengembangkan bakat/inisiatif siswa untuk berpikir, maka hendaknya guru/pengajar memperhatikan tingkat kewajaran dari metode Drill. Latihan, wajar digunakan untuk hal-hal yang bersifat motorik, seperti menulis, permainan, pembuatan, Untuk melatih kecakapan mental, misalnya perhitungan penggunaan rumus- rumus, dan lain-lain, serta Untuk melatih hubungan, tanggapan, seperti penggunaan bahasa, grafik, simbul peta, dan lain-lain.
Ø  Kelebihan Metode Latihan
·      Ketegasan dan ketrampilan siswa meningkat atau lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari
·      Seorang siswa benar-benar memahami apa yang disampaikan
Ø  Kekurangan Metode Latihan
·      Dalam latihan sering terjadi cara-cara atau gerak yang tidak berubah sehingga menghambat bakat dan inisiatif siswa
·      Sifat atau cara latihan kaku atau tidak fleksibel maka akan mengakibatkan penguasaan ketrampilan melalui inisiatif individu tidak akan dicapai

J.        Metode Karyawisata (Field-Trip)
Metode study tour Study tour (karya wisata) adalah metode mengajar dengan mengajak peserta didik mengunjungi suatu objek guna memperluas pengetahuan dan selanjutnya peserta didik membuat laporan dan mendiskusikan serta membukukan hasil kunjungan tersebut dengan didampingi oleh pendidik. Contoh: Mengajak siswa ke gedung pengadilan untuk mengetahui sistem peradilan dan proses pengadilan, selama satu jam pelajaran. Jadi, karyawisata di atas tidak mengambil tempat yang jauh dari sekolah dan tidak memerlukan waktu yang lama. Karyawisata dalam waktu yang lama dan tempat yang jauh disebut study tour.
Ø  Kelebihan Metode Karyawisata
·      Siswa dapat belajar langsung di lapangan sehingga pengetahuan yang diperoleh nyata, hidup, bermakna, dan komperhensif.
·      Siswa dapat menemukan sendiri jawaban dari masalah atau pertanyaan tentang materi yang dipelajari dengan melihat, mendengar, mencoba, dan membuktikan sendiri secara langsung.
·      Motivasi dan minat belajar siswa tinggi. (siswa senang belajar melalui karya wisata)
·      Guru diperingan tugasnya dalam menyampaikan materi pelajaran, karena materi disampaikan oleh nara sumber atau observasi langsung oleh siswa sendiri.
·      Siswa aktif belajar melalui observasi, wawancara, percobaan, mengolong-golongkan
Ø  Kekurangan Metode Karyawisata
·      Memerlukan persiapan yang melibatkan banyak pihak.
·      Memerlukan waktu yang cukup lama, apalagi kalau dilaksanakan terlalu sering dan jauh dari sekolah, sehingga dapat mengganggu jadwal pelajaran.
·      Memerlukan biaya yang relative tinggi.
·      Memerlukan pengawasan yang ketat agar siswa fokus kepada tugasnya.
·      Laporan hasil krya wisata biasanya diserahkan tidak tepat waktu

K.      Metode Kerja Lapangan
Metode kerja lapangan merupakan metode mengajar dengan mengajak siswa kedalam suatu tempat diluar sekolah yang bertujuan tidak hanya sekedar observasi atau peninjauan saja, tetapi langsung terjun turut aktif ke lapangan kerja agar siswa dapat menghayati sendiri serta bekerja sendiri didalam pekerjaan yang ada dalam masyarakat.
Ø  Kelebihan Metode Kerja Lapangan
·      Siswa mendapat kesemmpatan untuk langsung aktif bekerja dilapangan sehingga memperoleh pengalaman langsung dalam bekerja
·      Siswa menemukan pengertian pemahaman dari pekerjaan itu mengenai kebaikan maupun kekurangannya
Ø  Kekurangan Metode Kerja Lapangan
·      Waktu terbatas tidak memungkinkan memperoleh pengalaman yang mendalam dan penguasaan pengetahuan yang terbatas
·      Untuk kerja lapangan perlu biaya yang banyak. Tempat praktek yang jauh dari sekolah shingga guru perlu meninjau dan mepersiapkan terlebih dahulu
·      Tidak tersedianya trainer guru/pelatih yang ahli

L.       Metode Penemuan (Discovery)
Penemuan dapat diartikan sebagai prosedur pembelajaran yang mementingkan pembelajaran perseorangan, manipulasi objek, melakukan percobaan, sebelum sampai kepada generalisasi. Metode penemuan ini lebih mengutamakan cara belajar siswa aktif (CBSA), berorientasi pada proses, mengarahkan sendiri, mencari sendiri, reflektif.
Ø  Kelebihan Metode Penemuan
·      Siswa belajar sebagaimana belajar melalui proses penemuan.
·      Pengetahuan yang diperoleh melalui penemuan sangat kokoh.
·      Metode penemuan membangkitkan gairah siswa dalam belajar.
·      Metode penemuan memungkinkan siswa bergerak untuk maju sesuai dengan kemampuannya sendiri.
·      Metode ini menyebabkan siswa mengarahkan sendiri cara belajarnya sehingga ia merasa lebih terlibat dan termotivasi sendiri untuk belajar.
·      Metode ini berpusat pada anak, dan guru sebagai teman belajar atau fasilitator.
Ø  Kekurangan Metode Penemuan
·      Metode ini mempersyaratkan kesiapan mental.
·      Metode ini kurang berhasil untuk kelas besar karena habis waktu guru untuk membantu siswa dalam kegiatan penemuannya.
·      Dalam pelajaran tertentu, fasilitas yang dibutuhkan untuk mencoba ide-ide mungkin terbatas.
·      Dalam metode ini terlalu mementingkan untuk memperoleh penertian, sebaliknya kurang memperhatikan diperolehnya sikap dan keterampilan.
·      Metode ini kurang memberi kesempatan untuk berpikir kreatif.

M.     Metode Eksperimen
Metode eksperimen dalam pembelajaran adalah cara penyajian bahan pelajaran yang memungkinkan siswa melakukan percobaan untuk membuktikan sendiri suatu pertanyaan atau suatu hipotesis yang dipelajari.
Dalam proses pembelajaran dengan metode eksperimen siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti proses, mengamati suatu objek, menganalisis, membuktikan, dan menarik kesimpulan sendiri tentang suatu objek, keadaan atau proses tertentu. Peranan guru dalam metode eksperimen adalah memberi bimbingan agar eksperimen itu dilakukan dengan teliti sehingga tidak terjadi kekeliruan atau kesalahan.
Ø  Kelebihan Metode Eksperimen
·      Kekuatan Metode Eksperimen
·      Membuat siswa percaya pada kebenaran kesimpulan percobaannya sendiri daripada menurut cerita orang atau buku.
·      Siswa aktif mengumpulkan fakta, informasi atau data yang diperlukan melalui percobaan yang dilakukannya.
·      Dapat digunakan untuk melaksanakan prosedur metode ilmiah dan berpikir ilmiah.
·      Hasil belajar dikuasai siswa dengan baik dan tahan lama dalam ingatan.
·      Menghilangkan verbalisme.
Ø  Kekurangan Metode Eksperimen
·      Memerlukan peralatan dan bahan percobaan yang lengkap serta umumnya mahal.
·      Dapat menghambat lajunya pembelajaran sebab eksperimen umumnya memerlukan waktu lama.
·      Kesalahan dalam eksperimen akan berakibat pada kesalahan kesimpulannya.
·      Seorang guru harus benar-benar menguasai materi yang diamati dan harus mampu memanage siswanya

N.      Metode Pembelajaran Unit
Taredja, dkk. (1980), Sumantri dan Permana (2006) menyatakan bahwa metode pengajaran unit adalah suatu cara pembelajaran dimana siswa dan guru mengarahkan segala kegiatannya pada pemecahan suatu masalah yang dipelajari melalui berbagai segi yang berhubungan, sehingga pemecahannya secara keseluruhan dan bermakna. Pengajaran unit ini dinamakan pembelajaran terpadu.
Ø  Kelebihan Metode Pembelajaran Unit
·      Siswa dapat belajar secara keseluruhan (utuh). Semua atau beberapa mata pelajaran dipadu jadi satu dalam satu masalah. Dengan demikian ilmu-ilmu yang ada dihayati secara utuh.
·      Pelajaran menjadi lebih berarti. Dalam pelajaran terpadu, siswa belajar sesuai minat, bakat dan tingkat perkembangannya.
·      Situasi kelas lebih demokratis. Prinsip dari pembelajaran terpadu adalah perencanaan bersama, dilaksanakan oleh siswa, guru hanya sebagai pembimbing.
·      Digunakannya asas-asas didaktik secara lebih wajar. Asas-asas didaktik seperti peragaan, minat, kerja kelompok
·      Digunakannya prinsip-prinsip psikologi belajar modern, seperti minat anak berhubungan pengalamannya.
Ø  Kekurangan Metode Pembelajaran Unit
·      Memilih pokok masalah yang akan dijadikan unit bukan suatu pekerjaan yang mudah.
·      Melaksanakan pembelajaran unit menuntut kecakapan tersendiri, sedangkan guru belum semuanya mampu menyelenggarakannya.
·      Memerlukan ketekunan, pekerjaan dan waktu yang lebih banyak.
·      Karena melibatkan banyak siswa maka dimungkinkan memerlukan biaya yang lebih banyak.

O.      Metode Pengajaran dengan Modul
Metode pembelajaran dengan modul adalah prosedur pembelajaran yang dilakukan dengan menyiapkan suatu paket belajar yang berisi satu satuan konsep tunggal bahan pelajaran untuk dipelajari sendiri oleh siswa dan jika telah menguasainya baru boleh pindah ke satuan paket belajar berikutnya.
Komponen modul yang pernah dikembangkan oleh Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP) meliputi: petunjuk guru, lembar kegiatan siswa, lembar kerja siswa, kunci jawaban untuk lembar kerja, lembar penilaian atau tes, dan kunci jawaban untuk lembar tes.
Ø  Kelebihan Metode Pengajaran dengan Modul
·      Ratio guru dan siswa dapat ditingkatkan menjadi sekitar 1 : 200, padahal dengan sistem biasa ratio tersebut adalah 1 : 40.
·      Siswa aktif belajar secara mandiri.
·      Meningkatkan kualitas hasil belajar, karena siswa yang belum mencapai mastery learning 80% harus mengkaji ulang materi modul dan tes.
·      Siswa termotivasi untuk belajar dengan sungguh-sungguh untuk segera menyelesaikan modul yang ditargetkan.
Ø  Kekurangan Metode Pengajaran dengan Modul
·      Ikatan kelas renggang, belajar bersama berkurang, padahal motivasi belajar dipengaruhi kebersamaan.
·      Aspek estetis dan etis kurang diperhatikan.
·      Kesulitan dalam menulis modul. Modul yang baik menuntut keahlian, ketrampilan dan pengalaman.
·      Pembelajaran dengan modul umumnya kurang memperhatikan aspek perasaan. Manusia dianggap sebagai mesin yang reaktif terhadap stimulus (modul) yang disajikan.
·      Cenderung untuk memuat materi yang banyak dalam modul, sehingga memberatkan siswa.
·      Modul menuntut siswa pintar membaca dengan pemahaman, hal ini menjadi hambatan bagi siswa yang kurang terampil membaca.