31. Examples
Non Examples
Examples Non Examples adalah metode belajar
yang menggunakan contoh-contoh. Contoh-contoh dapat dari kasus /
gambar/diagram/tabel yang relevan dengan KD. sajikan gambar ditempel atau pakai
OHP, dengan petunjuk guru peserta didik mencermati sajian, Strategi model ini dengan
menggunakan 2 hal yang terdiri dari example dan non-example
dari suatu definisi konsep yang ada
Ø Non-example
memberikan gambaran akan sesuatu yang bukanlah contoh dari suatu materi yang
sedang dibahas.
Langkah-langkah :
a. Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai
dengan tujuan pembelajaran
b. Guru menempelkan gambar di papan atau
ditayangkan melalui OHP/In Focus
c. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan
pada peserta didik untuk memperhatikan/menganalisa gambar
d. Melalui diskusi kelompok 2-3 orang peserta
didik, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut dicatat pada kertas
e. Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan
hasil diskusinya
f. Mulai dari komentar/hasil diskusi peserta
didik, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai
g. Kesimpulan
32. Artikulasi
Model pembelajaran Artikulasi merupakan model
yang prosesnya seperti pesan berantai, artinya apa yang telah diberikan Guru,
seorang peserta didik wajib meneruskan menjelaskannya pada peserta didik lain
(pasangan kelompoknya). Pada model pembelajaran ini. Peserta didik dituntut
untuk bisa berperan sebagai ‘penerima pesan’ sekaligus berperan sebagai
‘penyampai pesan. Peserta didik dibentuk menjadi kelompok kecil yang
masing-masing peserta didik dalam kelompok tersebut mempunyai tugas
mewawancarai teman kelompoknya tentang materi yang baru dibahas.
Langkah-langkah :
a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin
dicapai
b. Guru menyajikan materi sebagaimana biasa
c. Untuk mengetahui daya serap peserta didik,
dibentuklah kelompok berpasangan dua orang
d. Menugaskan salah satu peserta didik dari
pasangan itu menceritakan materi yang baru diterima dari guru dan pasangannya
mendengar sambil membuat catatan-catatan kecil, kemudian berganti peran. Begitu
juga kelompok lainnya
e. Menugaskan peserta didik secara
bergiliran / diacak menyampaikan penjelasan
teman pasangannya. Sampai sebagian peserta didik sudah menyampaikan
penjelasannya
f. Guru mengulangi/menjelaskan kembali materi
yang sekiranya belum dipahami peserta
didik
g. Kesimpulan
33. Picture
And Picture
Picture and Picture adalah suatu metode
belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan / diurutkan menjadi urutan
logis.
langkah-langkah :
a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin
dicapai
b. Menyajikan materi sebagai pengantar
c. Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar
kegiatan berkaitan dengan materi
d. Guru menunjuk / memanggil peserta didik secara
bergantian memasang/ mengurutkan gambargambar menjadi urutan yang logis
e. Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan
gambar tersebut
f. Dari alasan/urutan gambar tersebut guru
memulai menamkan konsep/materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai
g. Kesimpulan/rangkuman
34.
Snowball Throwing
Model Snowball Throwing (Bola Salju Bergulir)
merupakan salah satu model pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan
pendekatan kontekstual (CTL). Snowball Throwing dapat diartikan sebagai model
pembelajaran dengan menggunakan bola pertanyaan dari kertas yang digulung bulat
berbentuk bola kemudian dilemparkan secara bergiliran di antara sesama anggota
kelompok
Langkah-langkah :
a.
Guru
menyampaikan materi yang akan disajikan
b.
Guru
membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua kelompok untuk
memberikan penjelasan tentang materi
c.
Masing-masing
ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan
materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya
d.
Masing-masing
peserta didik diberi satu lembar kertas, untuk menuliskan satu pertanyaan apa
saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok
e.
Kemudian
kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari
satu peserta didik ke peserta didik yang lain selama ± 5 menit
f.
Setelah
peserta didik dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk
bola tersebut secara bergantian
g.
Kesimpulan
35. Concept Sentence
Consepct sentence merupakan salah satu teknik dari
cooperative Learning,dimana peserta didik belajar dengan kelompoknya untuk
membuat beberapa kalimat sesuai dengan kata kunci yang telah diberikan oleh
guru kepada peserta didik.Pembentukan kelompok didasarkan pada kartu kata yang
dimiliki oleh setiap peserta didik.
Langkah-langkah :
a. Guru menyampaikan kompentensi yang ingin
dicapai.
b. Guru menyajikan materi secukupnya.
c. Guru membentuk kelompok yang anggotanya ± 4
orang secara heterogen.
d. Guru menyajikan beberapa kata kunci sesuai
materi yang disajikan.
e. Tiap kelompok disuruh membuat beberapa
kalimat dengan menggunakan minimal 4 kata kunci setiap kalimat.
f. Hasil diskusi kelompok didiskusikan kembali
secara pleno yang dipandu oleh Guru.
g. Kesimpulan.
36. Complette Sentence
Model pembelajaran complete sentence adalah model pembelajaran dimana peserta didik belajar
melengkapi paragraf yang belum sempurna dengan menggunakan kunci jawaban yang
tersedia.
Langkah-langkah pembelajarannya sebagai berikut :
a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin
dicapai.
b. Guru Menyampaikan materi secukupnya atau peserta
didik disuruh membacakan buku atau modul dengan waktu secukupnya.
c. Guru membentuk kelompok 2 atau 3 orang secara
heterogen.
d. Guru membagikan lembar kerja berupa paragraf
yang kalimatnya belum lengkap.
e. Peserta didik berdiskusi untuk melengkapi
kalimat dengan kunci jawaban yang tersedia.
f. Peserta didik berdiskusi secara berkelompok.
g. Setelah jawaban didiskusikan, jawaban yang
salah diperbaiki. Tiap peserta membaca sampai mengerti atau hafal.
h. Kesimpulan.
37. Mind Mapping
Peta pikiran ( mind Mapping ) adalah satu teknik mencatat
yang mengembangkan gaya belajar visual. Peta pikiran memadukan dan
mengembangkan potensi kerja otak yang terdapat di dalam diri seseorang. Dengan
adanya keterlibatan kedua belah otak, maka akan memudahkan seseorang untuk
mengatur dan mengingat segala bentuk informasi, baik secara tertulis maupun
secara verbal. Adanya kombinasi warna, symbol, bentuk dan sebagainya. Peta
pikiran yang dibuat oleh peserta didik dapat divariasikan setiap hari.
Langkah-langkah :
a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin
dicapai
b. Guru mengemukakan konsep /permasalahan yang
akan ditanggapi oleh peserta didik dan sebaiknya permasalahan yang mempunyai
alternatif jawaban
c. Membentuk kelompok yang anggotanya 2-3 orang
d. Tiap kelompok menginventarisasi/mencatat
alternatif jawaban hasil diskusi
e. Tiap kelompok (atau diacak kelompok tertentu)
membaca hasil diskusinya dan guru mencatat di papan dan mengelompokkan sesuai
kebutuhan guru
f. Dari data-data di papan peserta didik diminta
membuat kesimpulan atau guru memberi perbandingan sesuai konsep yang disediakan guru
38. Tebak Kata
Model pembelajaran tebak kata adalah model pembelajaran
yang menggunakan media kartu teka-teki yang berpasangan dengan kartu jawaban
teka-teki. Permainan tebak kata dilaksanakan dengan cara peserta didik
menjodohkan kartu soal teka-teki dengan kartu jawaban yang tepat.
Media :
Buat kartu ukuran 10 X 10 cm dan isilah ciri-ciri atau kata-kata lainnya
yang mengarah pada jawaban (istilah) pada kartu yang ingin ditebak.
Buat kartu ukuran 5 X 2 cm untuk menulis kata-kata atau istilah yang mau
ditebak (kartu ini nanti dilipat dan ditempel pada dahi atau diselipkan di
telinga).
Langkah-langkah :
a.
Guru menjelaskan kompetensi yang ingin dicapai
atau materi ± 45 menit.
b.
Guru menyuruh peserta didik berdiri berpasangan
di depan kelas
c.
Seorang peserta didik diberi kartu yang
berukuran 10 x 10 cm yang nanti dibacakan pada pasangannya. Seorang peserta
didik yang lainnya diberi kartu yang berukuran 5 x 2 cm yang isinya tidak boleh
dibaca (dilipat) kemudian ditempelkan di dahi atau diselipkan ditelinga.
Peserta didik yang membawa kartu 10 x 10 cm membacakan kata-kata yang tertulis
didalamnya sementara pasangannya menebak apa yang dimaksud dalam kartu 10 x 10
cm. Jawaban tepat bila sesuai dengan isi kartu yang ditempelkan tsb.
d.
Apabila jawabannya tepat (sesuai yang tertulis
di kartu) maka pasangan itu boleh duduk. Bila belum tepat pada waktu yang telah
ditetapkan, peserta didik boleh mengarahkan dengan kata-kata lain asal jangan
langsung memberi jawabannya.
e.
Dan seterusnya
Contoh Kartu - 1
Aku sebuah perusahaan
Tanggung-jawabku tidak terbatas
Aku dimiliki oleh 1 orang
Struktur organisasiku tidak resmi
Bila untung dimiliki, diambil sendiri
NAH … SIAPA … AKU ?
JAWAB :
Perusahan Perseorangan
LATAR BELAKANG
TIMBULNYA KOPERASI INDONESIA
Kata Konsep
Penjajahan UU Kep/stb NO 91 Tahun
1992
Penderitaan Asas Demokrasi
Kemiskinan Ekonomi
Rakyat
Solidaritas Alat Distribusi
Organisasi Koperasi Asas Pancasila
Aria Wirya Atmaja UUD 1945 Pasal 23
Bank Penolong &
tabungan UU No 12 Tahun 1997
Koperasi Simpan
Pinjam UU No 25 Tahun 1992
Budi Utomo Serikat Dagang Islam
Tugas :
a.
Buatlah sekurang-kurangnya lima kalimat menurut pendapatmu sendiri.
Secara ringkas harus mencakup paling sedikit 4 kata dari daftar di atas dan
setiap kata dapat dipakai berulang-ulang
b. Kerja
kelompok : Diskusikanlah kalimat-kalimat
anda apabila kalimat anda sudah benar
c. Hasil diskusi kelompok.
Didiskusikan kembali untuk mendapatkan Kesimpulan
39. Word Square
Model Pembelajaran Word Square merupakan model pembelajaran
yang memadukan kemampuan menjawab pertanyaan dengan kejelian dalam mencocokan
jawaban pada kotak-kotak jawaban. Mirip seperti mengisi Teka-Teki Silang
tetapi bedanya jawabannya sudah ada namun disamarkan dengan menambahkan kotak
tambahan dengan
sembarang huruf/angka penyamar atau pengecoh.
Media :
* Buat kotak sesuai keperluan
* Buat soal sesuai kompetensi yang ingin dicapai
* Buat kotak sesuai keperluan
* Buat soal sesuai kompetensi yang ingin dicapai
Langkah-langkah Model Pembelajaran Word Square adalah sebagai berikut :
a. Guru menyampaikan materi sesuai
kompetensi yang ingin dicapai.
b. Guru membagikan lembaran kegiatan
sesuai contoh.
c. Peserta didik menjawab soal kemudian
mengarsir huruf dalam kotak sesuai jawaban secara vertikal, horizontal maupun
diagonal.
d. Berikan poin setiap jawaban dalam
kotak.
CONTOH JAWABAN (Untuk Mapel PKn)
S
|
Y
|
E
|
N
|
I
|
E
|
K
|
K
|
K
|
A
|
G
|
U
|
A
|
N
|
D
|
M
|
E
|
N
|
N
|
B
|
A
|
R
|
T
|
I
|
R
|
T
|
D
|
G
|
A
|
N
|
R
|
N
|
R
|
S
|
U
|
S
|
U
|
D
|
G
|
T
|
U
|
T
|
G
|
R
|
Z
|
I
|
O
|
O
|
L
|
S
|
A
|
I
|
U
|
I
|
N
|
R
|
P
|
A
|
I
|
P
|
A
|
N
|
F
|
I
|
A
|
S
|
O
|
L
|
I
|
O
|
A
|
U
|
S
|
R
|
I
|
N
|
H
|
B
|
C
|
N
|
U
|
Contoh Soal :
1. Asas dalam menentukan
kewarganegaraan seseorang berdasarkan tempat orang tersebut dilahirkan disebut
asas…
2. Negara Indonesia memakai asas
kewarganegaraan berdasarkan keturunan yang disebut asas ius…
3. Seseorang yang mempunyai dua
kewarganegaraan dari dua Negara yang
berbeda disebut...
4. Hak dimiliki seseorang untuk memilih
kewarganegaraannya disebut hak...
5. Penentuan kewarganegaraan seseorang
berdasarkan kelahiran dan…
40.
Scramble
Model pembelajaran scramble tampak seperti model
pembelajaran word square, bedanya jawaban soal tidak dituliskan di dalam
kotak-kotak jawaban, tetapi sudah dituliskan, namun dengan susunan yang acak,
jadi peserta didik bertugas mengoreksi (membolak-balik huruf) jawaban tersebut
sehingga menjadi jawaban yang tepat / benar.
Media :
1.
Buatlah pertanyaan yang sesuai dengan kompetensi
yang ingin dicapai
2.
Buat jawaban yang diacak hurufnya
Langkah-langkah
:
a.
Guru menyajikan materi sesuai kompetensi yang
ingin dicapai
b. Membagikan
lembar kerja sesuai contoh
Susunlah
huruf-huruf pada kolom B sehingga merupakan kata kunci (jawaban) dari
pertanyaan kolom A.
Contoh lembar kerja siswa :
Susunlah huruf-huruf pada kolom sehingga merupakan
kata kunci (jawaban) dari pertanyaan kolom A.
No
|
A
|
B
|
1.
2
3
4
|
Sebuah benda langit berupa bola
gas (hydrogen dan helium) yang bercahaya / berpijar dan mempunyai suhu
sekitar 6000oC, disebut ………
Peredaran planet mengelilingi
matahari, disebut ……..
Planet yang merupakan planet
paling dekat dengan matahari, yaitu ……….
Planet apa yang disebut juga planet
merah, yaitu ………….
|
Ratamhai
Olusicer
Suirukrem
Arms
|
41. Take And Give
Model Pembelajaran menerima dan memberi (Take and Give)
merupakan model pembelajaran yang menuntut peserta didik mampu memahami materi
pelajaran yang diberikan guru dan teman sebayanya (peserta didik lain)
melalui media kartu.
Media :
Ø Kartu ukuran ± 10 x
15 cm sejumlah peserta. Tiap kartu berisi sub materi (yang berbeda dengan kartu
yang lainnya), materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai
Ø Kartu contoh sejumlah
peserta didik
Contoh Kartu :
Langkah-langkah :
a. Siapkan kelas
sebagaimana mestinya
b. Jelaskan materi
sesuai kompetensi yang ingin dicapai
c. Untuk memantapkan
penguasaan peserta tiap peserta didik diberi masing-masing satu kartu untuk
dipelajari (dihapal) lebih kurang 5 menit
d. Semua peserta didik
disuruh berdiri dan mencari pasangan untuk saling memberi informasi. Tiap
peserta didik harus mencatat nama pasangannya pada kartu contoh.
e. Demikian seterusnya
sampai tiap peserta dapat saling memberi dan menerima materi masing-masing (take
and give).
f. Untuk mengevaluasi
keberhasilan berikan peserta didik pertanyaan yang tak sesuai dengan kartunya
(kartu orang lain).
g. Strategi ini dapat
dimodifikasi sesuai keadaan
h. Kesimpulan
42. Student Facilitator and Explaining
Model pembelajaran Student Facilitator and Explaining
merupakan model pembelajaran dimana peserta didik / peserta didik
belajar mempresentasikan ide atau pendapat pada rekan peserta didik lainnya.
Langkah-langkah :
a.
Guru menyampaikan kompetensi yang ingin
dicapai
b.
Guru mendemonstrasikan/menyajikan materi
c.
Memberikan kesempatan peserta didik
untuk menjelaskan kepada peserta didik lainnya misalnya melalui bagan/peta
konsep.
d.
Guru menyimpulkan ide/pendapat dari
peserta didik.
e.
Guru menerangkan semua materi yang
disajikan saat itu.
f.
Penutup
43.
Course Review Horay
Model course review horay merupakan suatu metode
pembelajaran dengan pengujian pemahaman peserta didik menggunakan soal dimana
jawaban soal dituliskan pada kartu atau kotak yang telah dilengkapi nomor dan
untuk peserta didik atau kelompok yang mendapatkan jawaban atau tanda dari
jawaban yang benar terlebih dahulu harus langsung berteriak “horay” atau
menyanyikan yel-yel kelompoknya.
Langkah-langkah :
a.
Guru menyampaikan kompetensi yang ingin
dicapai
b.
Guru mendemonstrasikan/menyajikan materi
c.
Memberikan kesempatan peserta didik
tanya jawab
d.
Guru
membagi peserta didik dalam kelompok-kelompok.
e. Untuk menguji pemahaman, peserta didik disuruh
membuat kotak sesuai dengan kebutuhan dan tiap kotak diisi angka sesuai dengan
selera masing-masing peserta didik
f. Guru membaca soal secara acak dan
peserta didik menulis jawaban di dalam kotak yang nomornya disebutkan guru dan
langsung didiskusikan, kalau benar diisi tanda benar (Ö)
dan salah diisi tanda silang (x)
g. Peserta didik yang sudah mendapat tanda
(Ö)
vertikal atau horisontal, atau diagonal harus berteriak horay … atau yel-yel
lainnya
h.
Nilai peserta didik dihitung dari
jawaban benar jumlah horay yang diperoleh
i. Kesimpulan
44. Explicit
Instruction
Pembelajaran langsung khusus dirancang untuk
mengembangkan cara belajar peserta didik tentang pengetahuan prosedural dan
pengetahuan deklaratif yang dapat diajarkan
dengan pola selangkah demi selangkah.
Langkah-langkah :
a.
Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan
peserta didik
b.
Mendemonstrasikan pengetahuan dan
ketrampilan
c.
Membimbing pelatihan
d.
Mengecek pemahaman dan memberikan umpan
balik
e.
Memberikan kesempatan untuk latihan
lanjutan
f.
Kesimpulan
g.
Evaluasi
45 Debat
Kegiatan yang menekankan pada keaktifan peserta didik
untuk memberikan argumen atau mempertahankan argumennya ataupun kelompoknya.
Melalui model ini peserta didik dituntut untuk dapat berfikir secara kritis dan
saling bekerja sama dalam kelompok untuk mempertahankan pendapat kelompok.
Langkah-langkah :
a. Guru membagi 2 kelompok peserta debat
yang satu pro dan yang lainnya kontra
b.
Guru memberikan tugas untuk membaca
materi yang akan didebatkan oleh kedua
kelompok di atas
c. Setelah selesai membaca materi, Guru
menunjuk salah satu anggota kelompok pro
untuk berbicara saat itu, kemudian ditanggapi oleh kelompok kontra. Demikian seterusnya sampai sebagian besar
peserta didik bisa mengemukakan pendapatnya.
d. Sementara
peserta didik menyampaikan
gagasannya, guru menulis inti/ide-ide
dari setiap pembicaraan sampai mendapatkan sejumlah ide yang diharapkan.
e. Guru menambahkan konsep/ide yang belum
terungkap
f. Dari data-data yang diungkapkan tersebut,
guru mengajak peserta didik membuat kesimpulan/ rangkuman yang mengacu pada topik yang ingin dicapai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar