Kamis, 14 Juni 2012

101 MODEL PEMBELAJARAN (Part 3)


31.  Examples Non Examples
Examples Non Examples adalah metode belajar yang menggunakan contoh-contoh. Contoh-contoh dapat dari kasus / gambar/diagram/tabel yang relevan dengan KD. sajikan gambar ditempel atau pakai OHP, dengan petunjuk guru peserta didik mencermati sajian, Strategi model ini dengan menggunakan 2 hal yang terdiri dari example dan non-example dari suatu definisi konsep yang ada
Ø Example memberikan gambaran akan sesuatu yang menjadi contoh akan suatu materi.
Ø Non-example memberikan gambaran akan sesuatu yang bukanlah contoh dari suatu materi yang sedang dibahas.
Langkah-langkah :
a.       Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran
b.      Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui OHP/In Focus
c. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada peserta didik untuk memperhatikan/menganalisa gambar
d.   Melalui diskusi kelompok 2-3 orang peserta didik, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut dicatat pada kertas
e.       Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya
f.       Mulai dari komentar/hasil diskusi peserta didik, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai
g.      Kesimpulan

32.   Artikulasi
Model pembelajaran Artikulasi merupakan model yang prosesnya seperti pesan berantai, artinya apa yang telah diberikan Guru, seorang peserta didik wajib meneruskan menjelaskannya pada peserta didik lain (pasangan kelompoknya). Pada model pembelajaran ini. Peserta didik dituntut untuk bisa berperan sebagai ‘penerima pesan’ sekaligus berperan sebagai ‘penyampai pesan. Peserta didik dibentuk menjadi kelompok kecil yang masing-masing peserta didik dalam kelompok tersebut mempunyai tugas mewawancarai teman kelompoknya tentang materi yang baru dibahas.
Langkah-langkah :
a.       Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
b.      Guru menyajikan materi sebagaimana biasa
c.       Untuk mengetahui daya serap peserta didik, dibentuklah kelompok berpasangan dua orang
d.    Menugaskan salah satu peserta didik dari pasangan itu menceritakan materi yang baru diterima dari guru dan pasangannya mendengar sambil membuat catatan-catatan kecil, kemudian berganti peran. Begitu juga kelompok lainnya
e.  Menugaskan peserta didik secara bergiliran / diacak menyampaikan penjelasan  teman pasangannya. Sampai sebagian peserta didik sudah menyampaikan penjelasannya
f.       Guru mengulangi/menjelaskan kembali materi yang sekiranya belum dipahami  peserta didik
g.      Kesimpulan

33.  Picture And Picture
Picture and Picture adalah suatu metode belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan / diurutkan menjadi urutan logis.
langkah-langkah :
a.     Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
b.     Menyajikan materi sebagai pengantar
c.     Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi
d. Guru menunjuk / memanggil peserta didik secara bergantian memasang/ mengurutkan gambargambar menjadi urutan yang logis
e.      Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut
f.  Dari alasan/urutan gambar tersebut guru memulai menamkan konsep/materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai
g.      Kesimpulan/rangkuman
 
34. Snowball Throwing
Model Snowball Throwing (Bola Salju Bergulir) merupakan salah satu model pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan pendekatan kontekstual (CTL). Snowball Throwing dapat diartikan sebagai model pembelajaran dengan menggunakan bola pertanyaan dari kertas yang digulung bulat berbentuk bola kemudian dilemparkan secara bergiliran di antara sesama anggota kelompok
Langkah-langkah :
a.       Guru menyampaikan materi yang akan disajikan
b.      Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi
c.       Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya
d.      Masing-masing peserta didik diberi satu lembar kertas, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok
e.       Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu peserta didik ke peserta didik yang lain selama ± 5 menit
f.       Setelah peserta didik dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian
g.      Kesimpulan

35.  Concept Sentence
Consepct sentence merupakan salah satu teknik dari cooperative Learning,dimana peserta didik belajar dengan kelompoknya untuk membuat beberapa kalimat sesuai dengan kata kunci yang telah diberikan oleh guru kepada peserta didik.Pembentukan kelompok didasarkan pada kartu kata yang dimiliki oleh setiap peserta didik.
Langkah-langkah :
a.       Guru menyampaikan kompentensi yang ingin dicapai.
b.      Guru menyajikan materi secukupnya.
c.       Guru membentuk kelompok yang anggotanya ± 4 orang secara heterogen.
d.      Guru menyajikan beberapa kata kunci sesuai materi yang disajikan.
e.    Tiap kelompok disuruh membuat beberapa kalimat dengan menggunakan minimal 4 kata kunci setiap kalimat.
f.       Hasil diskusi kelompok didiskusikan kembali secara pleno yang dipandu oleh Guru.
g.      Kesimpulan.

36.  Complette Sentence
Model pembelajaran complete sentence adalah model  pembelajaran dimana peserta didik belajar melengkapi paragraf yang belum sempurna dengan menggunakan kunci jawaban yang tersedia.
Langkah-langkah pembelajarannya sebagai berikut :
a.     Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
b.    Guru Menyampaikan materi secukupnya atau peserta didik disuruh membacakan buku atau modul dengan waktu secukupnya.
c.     Guru membentuk kelompok 2 atau 3 orang secara heterogen.
d.     Guru membagikan lembar kerja berupa paragraf yang kalimatnya belum lengkap.
e.     Peserta didik berdiskusi untuk melengkapi kalimat dengan kunci jawaban yang tersedia.
f.       Peserta didik berdiskusi secara berkelompok.
g.  Setelah jawaban didiskusikan, jawaban yang salah diperbaiki. Tiap peserta membaca sampai mengerti atau hafal.
h.     Kesimpulan.

37.   Mind Mapping
Peta pikiran ( mind Mapping ) adalah satu teknik mencatat yang mengembangkan gaya belajar visual. Peta pikiran memadukan dan mengembangkan potensi kerja otak yang terdapat di dalam diri seseorang. Dengan adanya keterlibatan kedua belah otak, maka akan memudahkan seseorang untuk mengatur dan mengingat segala bentuk informasi, baik secara tertulis maupun secara verbal. Adanya kombinasi warna, symbol, bentuk dan sebagainya. Peta pikiran yang dibuat oleh peserta didik dapat divariasikan setiap hari.
Langkah-langkah :
a.       Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
b.  Guru mengemukakan konsep /permasalahan yang akan ditanggapi oleh peserta didik dan sebaiknya permasalahan yang mempunyai alternatif jawaban
c.       Membentuk kelompok yang anggotanya 2-3 orang
d.      Tiap kelompok menginventarisasi/mencatat alternatif jawaban hasil diskusi
e.     Tiap kelompok (atau diacak kelompok tertentu) membaca hasil diskusinya dan guru mencatat di papan dan mengelompokkan sesuai kebutuhan guru
f.  Dari data-data di papan peserta didik diminta membuat kesimpulan atau guru memberi perbandingan sesuai konsep yang disediakan guru

38.  Tebak Kata
Model pembelajaran tebak kata adalah model pembelajaran yang menggunakan media kartu teka-teki yang berpasangan dengan kartu jawaban teka-teki. Permainan tebak kata dilaksanakan dengan cara peserta didik menjodohkan kartu soal teka-teki dengan kartu jawaban yang tepat.
Media :
Buat kartu ukuran 10 X 10 cm dan isilah ciri-ciri atau kata-kata lainnya yang mengarah pada jawaban (istilah) pada kartu yang ingin ditebak.
Buat kartu ukuran 5 X 2 cm untuk menulis kata-kata atau istilah yang mau ditebak (kartu ini nanti dilipat dan ditempel pada dahi atau diselipkan di telinga).
Langkah-langkah :
a.       Guru menjelaskan kompetensi yang ingin dicapai atau materi ± 45 menit.
b.      Guru menyuruh peserta didik berdiri berpasangan di depan kelas
c.       Seorang peserta didik diberi kartu yang berukuran 10 x 10 cm yang nanti dibacakan pada pasangannya. Seorang peserta didik yang lainnya diberi kartu yang berukuran 5 x 2 cm yang isinya tidak boleh dibaca (dilipat) kemudian ditempelkan di dahi atau diselipkan ditelinga. Peserta didik yang membawa kartu 10 x 10 cm membacakan kata-kata yang tertulis didalamnya sementara pasangannya menebak apa yang dimaksud dalam kartu 10 x 10 cm. Jawaban tepat bila sesuai dengan isi kartu yang ditempelkan tsb.
d.      Apabila jawabannya tepat (sesuai yang tertulis di kartu) maka pasangan itu boleh duduk. Bila belum tepat pada waktu yang telah ditetapkan, peserta didik boleh mengarahkan dengan kata-kata lain asal jangan langsung memberi jawabannya.
e.       Dan seterusnya
Contoh Kartu - 1
Aku sebuah perusahaan
Tanggung-jawabku tidak terbatas
Aku dimiliki oleh 1 orang
Struktur organisasiku tidak resmi
Bila untung dimiliki, diambil sendiri
NAH … SIAPA … AKU ?

JAWAB :   Perusahan Perseorangan

LATAR BELAKANG TIMBULNYA KOPERASI INDONESIA

Kata Konsep
Penjajahan                             UU Kep/stb NO 91 Tahun 1992
Penderitaan                            Asas Demokrasi
Kemiskinan                            Ekonomi Rakyat
Solidaritas                              Alat Distribusi
Organisasi Koperasi               Asas Pancasila
Aria Wirya Atmaja                 UUD 1945 Pasal 23
Bank Penolong & tabungan    UU No 12 Tahun 1997
Koperasi Simpan Pinjam        UU No 25 Tahun 1992
Budi Utomo                           Serikat Dagang Islam
Tugas :
a.    Buatlah sekurang-kurangnya lima kalimat menurut pendapatmu sendiri. Secara ringkas harus mencakup paling sedikit 4 kata dari daftar di atas dan setiap kata dapat dipakai berulang-ulang
b.   Kerja kelompok  : Diskusikanlah kalimat-kalimat anda apabila kalimat anda sudah benar
c.    Hasil diskusi kelompok. Didiskusikan kembali untuk mendapatkan Kesimpulan


39.  Word Square
Model Pembelajaran Word Square merupakan model pembelajaran yang memadukan kemampuan menjawab pertanyaan dengan kejelian dalam mencocokan jawaban pada kotak-kotak jawaban. Mirip seperti mengisi  Teka-Teki Silang tetapi bedanya jawabannya sudah ada namun disamarkan dengan menambahkan kotak tambahan dengan sembarang huruf/angka penyamar atau pengecoh.
Media :
   * Buat kotak sesuai keperluan
   * Buat soal sesuai kompetensi yang ingin dicapai
Langkah-langkah Model Pembelajaran Word Square adalah sebagai berikut :
a.    Guru menyampaikan materi sesuai kompetensi yang ingin dicapai.
b.    Guru membagikan lembaran kegiatan sesuai contoh.
c.    Peserta didik menjawab soal kemudian mengarsir huruf dalam kotak sesuai jawaban secara vertikal, horizontal maupun diagonal.
d.   Berikan poin setiap jawaban dalam kotak.
        CONTOH JAWABAN (Untuk Mapel PKn)
S
Y
E
N
I
E
K
K
K
A
G
U
A
N
D
M
E
N
N
B
A
R
T
I
R
T
D
G
A
N
R
N
R
S
U
S
U
D
G
T
U
T
G
R
Z
I
O
O
L
S
A
I
U
I
N
R
P
A
I
P
A
N
F
I
A
S
O
L
I
O
A
U
S
R
I
N
H
B
C
N
U
Contoh Soal :
1.    Asas dalam menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan tempat orang tersebut dilahirkan disebut asas…
2.    Negara Indonesia memakai asas kewarganegaraan berdasarkan keturunan yang disebut asas ius…
3.    Seseorang yang mempunyai dua kewarganegaraan dari  dua Negara yang berbeda disebut...
4.    Hak dimiliki seseorang untuk memilih kewarganegaraannya disebut hak...
5.    Penentuan kewarganegaraan seseorang berdasarkan kelahiran dan…

40.  Scramble
Model pembelajaran scramble tampak seperti model pembelajaran word square, bedanya jawaban soal tidak dituliskan di dalam kotak-kotak jawaban, tetapi sudah dituliskan, namun dengan susunan yang acak, jadi peserta didik bertugas mengoreksi (membolak-balik huruf) jawaban tersebut sehingga menjadi jawaban yang tepat / benar.
Media :
1.    Buatlah pertanyaan yang sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai
2.    Buat jawaban yang diacak hurufnya
Langkah-langkah :
a.     Guru menyajikan materi sesuai kompetensi yang ingin dicapai
b.    Membagikan lembar kerja sesuai contoh
Susunlah huruf-huruf pada kolom B sehingga merupakan kata kunci (jawaban) dari pertanyaan kolom A.
Contoh lembar kerja siswa :
   Susunlah huruf-huruf pada kolom sehingga merupakan kata kunci (jawaban) dari      pertanyaan kolom A.
No
A
B
1.



2

3

4
Sebuah benda langit berupa bola gas (hydrogen dan helium)  yang bercahaya / berpijar dan mempunyai suhu sekitar 6000oC, disebut ………
Peredaran planet mengelilingi matahari, disebut ……..
Planet yang merupakan planet paling dekat   dengan matahari, yaitu ……….
Planet apa yang disebut juga planet merah, yaitu ………….
Ratamhai



Olusicer

Suirukrem

Arms


41.  Take And Give
Model Pembelajaran menerima dan memberi (Take and Give) merupakan model pembelajaran yang menuntut peserta didik mampu memahami materi pelajaran yang diberikan  guru dan teman sebayanya (peserta didik lain) melalui media kartu.
Media :
Ø Kartu ukuran ± 10 x 15 cm sejumlah peserta. Tiap kartu berisi sub materi (yang berbeda dengan kartu yang lainnya), materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai
Ø Kartu contoh sejumlah peserta didik
       Contoh Kartu :
     
 
Langkah-langkah :
a.    Siapkan kelas sebagaimana mestinya
b.    Jelaskan materi sesuai kompetensi yang ingin dicapai
c.    Untuk memantapkan penguasaan peserta tiap peserta didik diberi masing-masing satu kartu untuk dipelajari (dihapal) lebih kurang 5 menit
d.   Semua peserta didik disuruh berdiri dan mencari pasangan untuk saling memberi informasi. Tiap peserta didik harus mencatat nama pasangannya pada kartu contoh.
e.    Demikian seterusnya sampai tiap peserta dapat saling memberi dan menerima materi masing-masing (take and give).
f.     Untuk mengevaluasi keberhasilan berikan peserta didik pertanyaan yang tak sesuai dengan kartunya (kartu orang lain).
g.    Strategi ini dapat dimodifikasi sesuai keadaan
h.    Kesimpulan



42.  Student Facilitator and Explaining
Model pembelajaran Student Facilitator and Explaining merupakan model   pembelajaran dimana peserta didik / peserta didik belajar mempresentasikan ide atau pendapat pada rekan peserta didik lainnya.
Langkah-langkah :
a.       Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
b.      Guru mendemonstrasikan/menyajikan materi
c.       Memberikan kesempatan peserta didik untuk menjelaskan kepada peserta didik lainnya misalnya melalui bagan/peta konsep.
d.      Guru menyimpulkan ide/pendapat dari peserta didik.
e.       Guru menerangkan semua materi yang disajikan saat itu.
f.       Penutup 

43.  Course Review Horay
Model course review horay merupakan suatu metode pembelajaran dengan pengujian pemahaman peserta didik menggunakan soal dimana jawaban soal dituliskan pada kartu atau kotak yang telah dilengkapi nomor dan untuk peserta didik atau kelompok yang mendapatkan jawaban atau tanda dari jawaban yang benar terlebih dahulu harus langsung berteriak “horay” atau menyanyikan yel-yel kelompoknya.
Langkah-langkah :
a.       Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
b.      Guru mendemonstrasikan/menyajikan materi
c.       Memberikan kesempatan peserta didik tanya jawab
d.      Guru membagi peserta didik dalam kelompok-kelompok.
e.     Untuk menguji pemahaman, peserta didik disuruh membuat kotak sesuai dengan kebutuhan dan tiap kotak diisi angka sesuai dengan selera masing-masing peserta didik
f.   Guru membaca soal secara acak dan peserta didik menulis jawaban di dalam kotak yang nomornya disebutkan guru dan langsung didiskusikan, kalau benar diisi tanda benar (Ö) dan salah diisi tanda silang (x)
g.  Peserta didik yang sudah mendapat tanda (Ö) vertikal atau horisontal, atau diagonal harus berteriak horay … atau yel-yel lainnya
h.      Nilai peserta didik dihitung dari jawaban benar jumlah horay yang diperoleh
i.        Kesimpulan

44.  Explicit Instruction
Pembelajaran langsung khusus dirancang untuk mengembangkan cara belajar peserta didik tentang pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang dapat diajarkan  dengan pola selangkah demi selangkah.
Langkah-langkah :
a.       Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan peserta didik
b.      Mendemonstrasikan pengetahuan dan ketrampilan
c.       Membimbing pelatihan
d.      Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
e.       Memberikan kesempatan untuk latihan lanjutan
f.       Kesimpulan
g.      Evaluasi
 
45   Debat
Kegiatan yang menekankan pada keaktifan peserta didik untuk memberikan argumen atau mempertahankan argumennya ataupun kelompoknya. Melalui model ini peserta didik dituntut untuk dapat berfikir secara kritis dan saling bekerja sama dalam kelompok untuk mempertahankan pendapat kelompok.
Langkah-langkah :
a.      Guru membagi 2 kelompok peserta debat yang satu pro dan yang lainnya kontra
b.     Guru memberikan tugas untuk membaca materi yang akan didebatkan oleh    kedua kelompok di atas
c.   Setelah selesai membaca materi, Guru menunjuk salah satu anggota kelompok  pro untuk berbicara saat itu, kemudian ditanggapi oleh kelompok kontra. Demikian seterusnya sampai sebagian besar peserta didik bisa mengemukakan pendapatnya.
d.  Sementara peserta didik menyampaikan gagasannya, guru menulis inti/ide-ide   dari setiap pembicaraan sampai mendapatkan sejumlah ide yang diharapkan.
e.       Guru menambahkan konsep/ide yang belum terungkap
f.    Dari data-data yang diungkapkan tersebut, guru mengajak peserta didik membuat kesimpulan/ rangkuman yang mengacu pada topik yang ingin dicapai.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar