Senin, 18 Juni 2012

101 MODEL PEMBELAJARAN (Part 7)


91.  Learning contract
Dikembangkan guru untuk mengidentifikasi berbagai kebutuhan siswa dalam pembelajaran dan aktivitas yang hendak dikerjakan siswa untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Langkah pembelajaran :
a.    Mintalah setiap peserta didik untuk memilih tugas yang ia inginkan untuk dipelajari dan dikerjakan secara independent
b.    Doronglah setiap peserta didik untuk memikirkan secara hati-hati melalui rencana studi
c.    Berikan waktu yang cukup untuk konsultasi dalam menyusun rencana
d.   Mintalah kontrak yang ditulis peserta didik yang mencakup topik, tujuan pembelajaran, pengetahuan khusus, strategi pembelajaran, serta tanggal penyelesaian.

92.  Learning journal
Model dengan membuat catatan reflektif atau diari yang dibuat oleh siswa dari hari ke hari dalam hal aktivitas belajarnya
Langkah pembelajaran :
a.    Jelaskan kepada peserta didik bahwa pembelajaran tidak mesti merupakan guru terbaik, sangatlah pnting untuk merenungkan kembali pengalaman guna menyadari pelajaran apa yang kita dpatkan dari pengalaman itu.
b.    Perintahkan peserta didik untuk membuat jurnal tentang refleksi dan pembelajaran mereka
c.    Sarankan agar mereka menulis, 2 kali seminggu, sebagian dari apa yang mereka pikirkan dan rasakan tentang apa yang mereka pelajari. Katakan pada mereka untuk mencatat semua komentar itu sebagai cacatan pribadi. (tanpa takut dalam salah penulisan, tata bahasa ataupun tanda baca)
d.   Perintahkan siswa untuk berfokus pada beberapa atau semua kategori berikut :
*   Apa yang belum jelas atau tidak mereka setujui
*   Bagaiman akaitan pengalaman belajar dengan kehidupan sehari-hari
*   Bagaimana pengalaman belajar terrefleksikan dalam hal yang dapat merka baca, lihat, kerjakan
*   Apa yang telah mereka amati tentang diri sendiri dan orang lain semenjak merasakan pengalaman belajar.
*   Apa yang mereka petik dari pengalaman belajar
*   Apa yang hendak mereka kerjakan sebagai hasil dari pengalaman belajar
e.    Kumpulkan, baca, dan komentari jurnal tersebut secara berkala agar siswa menjadi merasa bertanggung jawab untuk menyimpannya dan agar dapat menerima umpan balik tentang hasil belajar mnereka.

93.  Giving question and getting answer
Langkah pembelajaran :
a.       Membagi 2 potong kertas pada peserta didik. Selanjutnya peserta didik menulis pada kartu : 1. Kartu menjawab.    2. Kartu bertanya
b.      Mulai pembelajaran dengan pertanyaan. Baik dari guru maupun dari peserta didik.
c.       Jika pertanyaan berasal dari peserta didik , maka peserta didik ini diminta menyerahkan kartu bertuliskan “kartu bertanya”
d.      Setelah pertanyaan diajukan, mintalah peserta didik menjawab. Setiap pesert adidik yang menjawab harus menyerahkan kartu bertuliskan “kartu menjawab”. Jadi setiap menjawab atau bertnya peserta didik harus menyerahkan kartu itu pada guru
e.       Jika sampai akhir sesi ada peserta didik yang masih memiliki  2 potong kertas atau salah satu potong kertas, maka mereka diminta membuat resume ataiu proses tanya jawab yang sudah berlangsung. Tentu keputusan ini harus disepakati dari awal.

94.  Practice-Rehears Pairs
Langkah pembelajaran :
a.       Pilih satu ketrampilan yang akan dipelajri peserta didik
b.      Bentuk pasangan-pasangan. Dalam pasangan, buat dua peran yaitu pnjelas atau pendemonstrasi dan pemerhati
c.       Orang yang bertugas sebagai penjelas menjelaskan atau mendemonstrasikan cara mengerjakan ketrampilan yang telah ditentukan. Pemerhati bertugas mengamati dan menilai penjelasan atau demonstrasi yang dilakukan temannya.
d.      Pasangan bertukar peran. Demonstrator kedua diberi ketrampilan yang lain
e.       Proses diteruskan sampai semua ketrampilan atau prosedur dapat dikuasai.

95.  True or false? (Benar atau Salah)
Langkah pembelajaran :
a.    Susunlah daftar pertanyaan yang terkait dengan materi pelajaran, yang setengahnya benar dan setengahnya salah. Tulis tiap pertanyaan pada kartu indeks yang terpisah. Pastikan jumlah kartu sesuai dengan jumlah peserta didik yang hadir. (jika jumlahnya ganjil, pilih satu kartu untuk anda sendiri)
b.    Bagikan kartu untuk masimg-masing peserta didik. Katakan kepada peserta didik bahwa misi mereka adalah menentukan kartu mana yag benar(berisi pernyataan benar) dan kartu mana yang salah
c.    Bila sudah selesai, perintahkan agar setiap kartu dibaca dan dimintakan pendapat peserta didik tentang benar atau salahkah pernyataan tersebut. Beri kesempatan peserta didik berpendapat
d.   Berikan umpan balik tentang masing-masing kartu, dan catat cara-cara peserta didik dalam bekerja sama menyelesaikan tugas ini.
e.    Tunjukkan bahwa dalam pembelajaran ini diperlukan ketrampilan tim yang positif karena hal ini menunjukkan kegiatan belajar yang sifatnya aktif.

96.  Tebak Pelajaran
Langkah pembelajaran :
a.       Tulislah atau tayangkan melalui LCD subjek matter dari pelajaran yang akan disampaikan
b.      Mintalah kepada peserta didik untuk menulis kata-kata kunci apa saja yang diprediksikan muncul dari materi pelajaran yang akan disampaikan oleh guru.
c.       Sampaikan materi pelajaran secara interaktif
d.      Selama proses pembelajran peserta didik diminta menandai hasil prediksi mereka yang sesuai dengan materi yang disampaikan oleh guru
e.       Di akhi pelajaran tanyakan berapa jumlah teakan mereka yang benar.

97.  Question Student Have
Langkah pembelajaran :
a.    Pembelajaran diawali dengan membagi kelas ke dalam 4 kelompok atau lebih
b.    Bagikan kartu kosong terhadaop semua peserta didik
c.    Mintalah peserta didik menuliskan  beberapa pertanyaan tentang materi
d.   Dalam tiap kelompok putar kartu searah jarum jam. Ketika kartu diedarkan pada anggota, anggota tersebut harus membacanya dan memberikan tanda (v) jika pertaanyaan dianggap penting.
e.    Perputaran berhenti sampai kartu kembali pada pemiliknya masing-masing.
f.     Setiap pemilik kartu harus memeriksa pertanyaan mana yang mendapat suara terbanyak kemudian bandingkan dengan perolehan anggota lain dalam kelompok.
g.    Setiap kelompok melaporkan secara tertulis pernyataan yang menjadi milik kelompok. Guru memeriksa pertanyaandari masing-masing kelompok.
h.    Pertanyaan yang sudah diseleksi dikembalikan untuk dijawab secara individu ataupun kelompok peserta didik.

98.  Galeri Belajar
Langkah pembelajaran :
a.       Bagilah peserta didik  menjadi beberapa kelompok beranggotakan dua hingga empat orang.
b.      Perintahkan tiap kelompok untuk mendiskusikan apa yang didapat oleh para anggotanya dari pelajarn yang mereka ikuti. Hal ini bisa mencakup :
c.       Pengetahuan baru, ketrampilan baru, peningkatan dalam didang, minat baru dibidang, percaya diri dalam hal.....
d.      Kemudian perintahkan mereka untuk membuat sebuah daftar pada kertas lembar berisi hasil pembelajaran. Beri judul yang menari misal : Hal Yang kita Dapatkan
e.       Tempelkan daftar tersebut pada dinding.
f.       Perintahkan peserta didik untuk berjalan melewati tiap daftar. Perintahkan peserta didik membuat tanda centang di dekat hasil belajar yang juga dia dapatkan pada daftar selain dari daftarnya sendiri.
g.      Survei hasilnya, cermati hasil pembelajaran yang paling umum didapatkan. Jelaskan sebagiab hasil pembelajaran yang tidak biasa atau tidak diduga-duga.

99.  Tinjauan Ala Hollywood Squares
Langkah pembelajaran :
a.    Perintahkan tiap peserta didik untuk menuliskan dua atau tiga pertanyaan yang terkait dengan mata pelajaran. Pertanyaannya bisa dalam format pilihan ganda, benar salah, atau isian
b.    Kumpulkan petanyaan. Jika anda menghendaki, tambahkan beberapa pertanyaan dari anda sendiri
c.    Simulasikan format tayangan permaian tic-tac-toe yang digunakan dalam Hollywood Squares. Tatalah kursi didepan kelas. Perintahkan tiga peserta didik untuk duduk dilantai di depan kursi, tiga duduk dikursi dan tiga lagi berdiri dibelakangnya.
d.   Berikan kepada sembilan “selebriti” itu sebuah kartu dengan tanda X tercetak di satu sisi dan sisi lain untuk ditempelkan ke tubuh mereka bila pertanyaannya berhasil dijawab
e.    Perintahkan dua peserta didik untuk bertugas selaku kontestan. Kontestan memilih anggota dari “celebrity square” untuk menjawab pertanyaan permainan.
f.     Ajukan pertanyaan kontestan secara bergiliran. Kontestan menjawab dengan setuju atau tidak setuju kepada tanggapan panel manakala mereka berusaha membentuk tic-tac-toe.
g.    Peserta didik lain yang tidak terlibat dalam permainan diberi kartu yang menyatakan setuju dan tidak setuju di satu sisi dan tidak setuju disisi lain untuk diberikan kepada kontestan untuk membantu meraka dalam membuat keputusan.
h.    Lakukan rotasi pada para selebriti.

100.        Kembali ke Tempat Semula
Langkah pembelajaran :
a.       Tempelkan sejumlah tanda di seluruh dinding kelas. Anda dapat menggunakan dua tanda untuk menciptakan pilihan dikotomis atau beberapa tanda untuk menyediakan lebih banyak pilihan.
b.      Tanda-tanda ini bisa menunjukkan beragam preferensi :
-       Topik atau ketrampilan yang menarik
-       Pertanyaan tentang materi
-       Solusi persoalan
-       Nilai-nilai yang berbeda
-       Karakteristik atau gaya kepribadian yang berbeda.
-       Berbagai penulis
-       Kutipan, peribahasa, dll
c.       Perintahkan peserta didik melihat tanda tersebut dan memilih salah satunya. Suruh mereka menunjukakan kelebihsukaannya dengan beranjak menuju tempat diruang kelas dimana tanda pilihan mereka ditempelkan
d.      Perintahkan sub-sub kelompok yang telah terbentuk untuk mendiskusikan alasan mereka menempatkan diri pada tnda yang mereka pilih. Minta perwakilan untuk menyimpulkan alasan mereka
101. Pembelajaran Terpadu
Pembelajaran terpadu adalah suatu pendekatan dalam pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam intramata pelajaran maupun antarmata pelajaran.

Karakteristik Pembelajaran Terpadu
Sebagai suatu proses, pembelajaran terpadu memiliki karakteristik sebagai berikut :
Ø Pembalajaran terpusat pada anak
Ø Menekankan pembentukan pemahaman dan kebermaknaan
Ø Belajar melalui proses pengalaman langsung
Ø Lebih memperhatikan proses daripada hasil semata
Ø Sarat dengan muatan keterkaitan

Cara/Strategi Pembalajaran Terpadu
Pembelajaran terpadu dapat dilaksanakan dengan dua cara yaitu memadukan siswa dan memadukan materi-materidari matapelajaran-matapelajaran.
Ø Integrasi melalui pemaduan siswa
Cara ini memadukan beberapa kelas menjadi satu kelas, sehingga 1 pembelajaran kelas diikuti oleh lebih dari satu tungkat usia siswa. Misalnya kelas 1 dan kelas 2 SD diajar matematika bersama-sama. Cara ini tentunya memerlukan keahlian guru untuk memberikan tugas yang bertingkat sehingga siswa belajar dari yang mudah menuju tingkat yang lebih sulit. Siswa kelas 1 dapat belajar dari siswa yang lebih tua dan lebih pengetahuannya, sedangkan siswa yang lebih tua (kelas 2) dapat mengajarkan pengetahuannya kepada siswa yang lebih muda.
Ø Integrasi materi/mata pelajaran
Cara ini memadukan materi dari beberapa mata pelajaran dalam satu kesatuan kegiatan pembelajaran. Dalam 1 kegiatan pembelajaran siswa belajar berbagai mata pelajaran misal matematika, Bahasa, IPA, dan IPS. Cara ini biasanya dilakukan dengan memadukan topik-topik (tema-tema) menjadi satu kesatuan tema yang disebut tematik unit. Tematik unit merupakan rangkaian tema yang dikembangkan dari suatu tema dasar. Sedangkan tema dasar merupakan pilihan atau kesepakatan antara guru dengan siswa berdasarkan kajian keseharian yang dialami siswa dengan penyesuaian dari materi-materi yang ada pada kurikulum. Selanjutnya tema dasar tersebut dikembangkan menjadi banyak tema yang disebut unit tema (subtema).

Model-model pembelajaran terpadu
Adapun model-model pembelajaran terpadu sebagaimana yang dikemukakan oleh Fogarty, R (1991: 61-65) yaitu sebanyak sepuluh model pembelajaran terpadu. Kesepuluh model pembelajaran terpadu tersebut adalah :

No
Nama Model / Gambar
Deskripsi
Kelebihan
Kelemahan
Contoh
1.
Fragmented
(Terpisah /  Penggalan)
Berbagai disiplin ilmu yang berbeda dan saling terpisah secara mata pelajaran
Adanya kejelasan dan pandangan yang terpisah dalam suatu mata pelajaran
Keterhubungan menjadi tidak jelas; lebih sedikit transfer pembelajaran
Adanya mata pelajaran IPA, IPS, Bahasa Indonesia, Matemaatika, dan lain-lain.
2.
Connected (Keterkaitan /
Keterhubungan)
Dalam setiap mata pelajaran berisi konten yang berkaitan antara topik dengan topik dan konsep dengan konsep, ide dengan ide dalam satu mata pelajaran.
Konsep–konsep utama saling terhubung sehingga memperoleh gambaran yang lebih jelas dan luas, mengarah pada pengulangan, rekonseptualisasi, dan asimilasi gagasan- gagasan dalam suatu disiplin.
Disiplin-disiplin ilmu tidak berkaitan; kontent tetap terfokus pada satu disiplin ilmu belum memberikan gambaran yang menyeluruh
Guru menghubungkan/ menggabungkan konsep matematika tentang uang dengan konsep jual beli, untung rugi, simpan pinjam, dan bunga.
3.
Nested (Sarang)
Memasukkan keterampilan belajar yang ingin dilatihkan guru kepada siswa dalam satu unit pembelajaran untuk ketercapaian materi pelajaran (content) yang meliputi keterampilan berfikir, keterampilan sosial, dan keterampilan mengorganisir.
Guru dapat memadukan beberapa keterampilan sekaligus dalam pembelajaran satu mata pelajaran, memberikan perhatian pada berbagai bidang penting dalam satu saat sehingga tidak memerlukan penambahan waktu dan guru dapat memadukan kurikulum secara luas.
Apabila tanpa perencanaan yang matang memadukan beberapa keterampilan yang menjadi target dalam pembelajaran akan berdampak buruk pada siswa dimana prioritas pelajaran menjadi kabur.

Kegiatan pembelajaran pada pemahaman tata bentuk kata, makna kata, dan ungkapan dengan saran pembuahan keterampilan dalam mengembangkan daya imajinasi, daya berpikir logis, menentukan ciri bentuk dan makna kata-kata dalam puisi, membuat ungkapan dan menulis puisi.
4.
Sequenced (Terurut / Rangkaian)
Model pembelajaran dimana saat guru mengajarkan suatu mata pelajaran guru dapat menyusun kembali topik mata pelajaran lain dalam urutan pengajaran itu dalam topik yang sama atau relevan.
Dengan menyusun kembali urutan topik, bagian dari unit, guru dapat mengutamakan prioritas kurikulum daripada hanya mengikuti urutan yang dibuat penulis dalam buku teks, membantu siswa memahami isi pembelajaran dengan lebih kuat dan bermakna.

Diperlukkan kolaborasi berkelanjutan dan fleksibilitas semua orang yang terlibat dalam content area dalam mengurutkan sesuai peristiwa terkini.
Isi cerita dalam roman sejarah misalnya, topik pembahasannya secara paralel atau dalam jam yang sama dapat dipadukan dengan ikhwal sejarah perjuangan bangsa, karakteristik kehidupan sosial masyarakat pada periode tertentu maupun topik menyangkut perubahan makna kata.
5.
Shared (Terbagi)
Perencanaan tim dan atau pengajaran yang melibatkan dua disiplin difokuskan pada konsep, keterampilan, dan sikap-sikap yang sama
Dengan menggabungkan disiplin ilmu serupa yang saling tumpang tindih akan memungkinkan mempelajari konsep yang lebih dalam.

Memerlukan komitmen pasangan untuk bekerjasama dalam fase awal, untuk menemukan konsep kurikula yang tumpang tindih secara nyata diperlukan dialog dan percakapan yang mendalam.
Misalnya pada konsep alur tanaman dengan konsep alur air terdapat keterpaduan berupa konsep alur.
6.
Webbed (Jaring Laba - laba)
“Model Pembelajaran Tematik”
Pembelajaran Terpadu Webbed menyajikan pendekatan tematik untuk mengintegrasikan mata pelajaran. Satu tema yang subur dijaring laba-labakan untuk isi kurikulum dan mata pelajaran.
Faktor motivasi sebagai hasil bentuk seleksi tema yang menarik perhatian paling besar, faktor motivasi siswa juga dapat berkembang karena adanya pemilihan tema yang didasarkan pada minat siswa.
Banyak guru sulit memilih tema. Mereka cenderung menyediakan tema yang dangkal sehingga kurang bermanfaat bagi siswa, dan guru seringkali terfokus pada kegiatan sehingga materi atau konsep menjadi terabaikan.
Siswa dan guru menentukan tema misalnya air, maka guru-guru mata pelajaran dapat mengajarkan tema air itu ke dalam sub-sub tema misalnya siklus air, kincir angin, air waduk, air sungai, bisnis air dari PDAM yang tergabung dalam mata pelajaran Matematika, IPS, IPA, dan Bahasa.
7.
Threaded (Pasang Benang / Galur)
Menfokuskan pada metakurikulum yang menggantikan atau yang berpotongan dengan inti materi. Memasukkan softskill ke dalam 1-5 mata pelajaran.
Konsep berputar sekitar metakurikulum yang menekankan pada perilaku metakognitif; materi untuk tiap mata pelajaran tetap murni, dan siswa dapat belajar bagaimana seharusnya belajar di masa yang akan datang sesuai dengan laju perkembangan era globalisasi.
Hubungan isi antar materi pelajaran tidak terlalu ditunjukkan sehingga secara eksplisit siswa kurang dapat memahami keterkaitan konten antara mata pelajaran satu dengan yang lainnya.

Pemaduan bentuk keterampilan berpikir misalnya, melakukan prediksi dan estimasi dalam matematika, ramalan terhadap kejadian-kejadian, antisipasi terhadap cerita dalam novel
8.
Integrated (Integrasi / Terpadu)
Menggabungkan bidang studi denggan cara menemukan keterampilan, konsep dan sikap yang saling berhubungan di dalam beberapa bidang studi. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan antar bidang studi.
Siswa saling mengaitkan, saling menghubungkan diantara macam-macam bagian dari mata pelajaran. Keterpaduan secara sukses diimplementasikan, pendekatan belajar yang lingkungan belajar yang ideal untuk hari terpadu (integrated day) secara eksternal dan untuk keterpaduan belajar untuk fokus internal. Selain itu model ini juga mendorong motivasi murid.
Model ini sulit dilaksanakan secara penuh; membutuhkan keterampilan tinggi, percaya diri dalam prioritas konsep, keterampilan dan sikap yang menembus secara urut dari mata pelajaran; dan membutuhkan model tim ahli pada bidang dan merencanakan dan mengajar bersama.
Pada awalnya guru menyeleksi dalam satu semester dari beberapa mata pelajaran misalnya: matematika, ips, ipa dan bahasa. Selanjutnya dipilih beberapa konsep, keterampilan dan nilai sikap yang memiliki keterhubungan yang erat dan tumpang tindih di antara beberapa mata pelajaran.
9.
Immersed (Terbenam / Celupan)
Pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran dalam satu proyek dengan cara memandang seluruh pengajaran melalui perspektif bidang yang disukai (area of interest)
Setiap siswa mempunyai ketertarikan mata pelajaran yang berbeda maka secara tidak langsung siswa yang lain akan belajar dari siswa lainnya. Mereka terpacu untuk dapat menghubungkan mata pelajaran yang satu dengan yang lainnya.
Siswa yang tidak senang membaca akan mendapat kesulitan untuk mengerjakan proyek ini, sehingga siswa menjadi kehilangan minat belajar.

Seorang mahasiswa yang memperdalam ilmu kedokteran maka selain biologi, kimia, komputer, ia juga harus mempelajari fisika dan setiap mata pelajaran tersebut ada kesatuannya.
10
Networked (Jaringan)
Pelajar melakukan proses pemaduan topik yang dipelajari melalui pemilihan jejaring pakar dan sumber daya. Merupakan perpaduan berbagai model immersed
Siswa memperluas wawasan pengetahuan pada satu atau dua mata pelajaran secara mendalam dan sempit sasarannya.
Kemungkinan motivasi siswa akan berubah kedalaman materi pelajaran menjadi dangkal secara tidak sengaja karena mendapat hambatan dalam mencari sumber
Pelajar belajar mengenai topik kebudayaan dengan pemaduan topik yang dipelajari melalui berbagai jejaring pakar. Misal pakar budaya, pakar sejarah, dll
.


2 komentar:

  1. mav sblmnya mau tanya,,,pgarang buku model pembelajaran air cp ya,,,mt tolg untk referensi skripsu sy,,,,

    BalasHapus
  2. asslamualaikum , saya ingin menggunakan model Hollywood Squares untuk skripsi saya…dimana bisa saya dapatkan buku ny??
    terimakasih sebelumny

    BalasHapus